Pada pertemuan sebelumnya telah dibahas salah satu redaksi doa masuk rumah. Berikut ini adalah doa lain yang dicontohkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam untuk dibaca saat masuk rumah. Yaitu membaca salam. Redaksi paling sempurnanya adalah:
«السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ»
“Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh”.
Dalil Landasan
Allah ta’ala berfirman,
“فَإِذا دَخَلْتُمْ بُيُوتاً فَسَلِّمُوا عَلى أَنْفُسِكُمْ تَحِيَّةً مِنْ عِنْدِ اللَّهِ مُبارَكَةً طَيِّبَةً”
Artinya: “Jika kalian masuk rumah-rumah, maka ucapkanlah salam kepada sesama diri kalian, dengan salam yang diajarkan Allah, yaitu yang penuh berkah dan baik”. QS. An-Nur (24): 61.
Renungan Kandungan
Syaikh as-Si’diy rahimahullah menjelaskan bahwa ayat di atas menunjukkan dianjurkannya mengucapkan salam saat masuk rumah siapapun. Entah itu rumah sendiri atau rumah orang lain. Baik di dalam rumah ada orangnya atau tidak. Berhubung seluruh kaum muslimin ibarat satu jasad—dilihat dari sisi kepedulian dan kasih sayang sesama mereka—maka Allah menggunakan kalimat “anfusikum” (diri kalian sendiri). Walau maksudnya adalah di antara sesama muslim.
Lalu dijelaskan keutamaan salam tersebut, bahwa salam merupakan kalimat sapaan yang diajarkan oleh Allah. Kalimat ini membawa keberkahan; sebab mengandung doa keselamatan dari kekurangan, dan doa agar rahmat diturunkan, diawetkan, bahkan dikembangkan. Kemudian kalimat ini juga sangat baik, karena dicintai Allah, serta menumbuhkan kasih sayang antar sesama.
Salam juga merupakan sebab seseorang mendapat jaminan kecukupan rizki dari Allah dan masuk surga. Sebagaimana dijelaskan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam sabdanya,
«ثَلَاثَةٌ كُلُّهُمْ ضَامِنٌ عَلَى اللَّهِ؛ إِنْ عَاشَ رُزِقَ وَكُفِيَ، وَإِنْ مَاتَ أَدْخَلَهُ اللَّهُ الْجَنَّةَ: مَنْ دَخَلَ بَيْتَهُ فَسَلَّمَ فَهُوَ ضَامِنٌ عَلَى اللَّهِ، وَمَنْ خَرَجَ إِلَى الْمَسْجِدِ فَهُوَ ضَامِنٌ عَلَى اللَّهِ، وَمَنْ خَرَجَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَهُوَ ضَامِنٌ عَلَى اللَّهِ».
“Ada tiga jenis manusia yang mendapat jaminan dari Allah. Jika ia hidup; maka akan dikaruniai rizki dan kecukupan. Bila ia mati; maka akan dimasukkan oleh Allah ke surga. (1) Siapapun yang masuk rumahnya dan mengucapkan salam, maka ia mendapat jaminan dari Allah. (2) Siapapun yang keluar menuju masjid, maka ia mendapat jaminan dari Allah. (3) Siapapun yang keluar di jalan Allah, maka ia akan mendapat jaminan dari Allah”. HR. Ibn Hibban (no. 499) dari Abu Umamah radhiyallahu’anhu dan dinilai sahih oleh al-Albaniy.
Semakin sempurna redaksi salam yang diucapkan; maka akan semakin besar pahala yang didipatkan.
Imran bin Hushain radhiyallahu ‘anhu menuturkan, “Pada suatu hari ada seseorang datang menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sembari mengucapkan “Assalamu’alaikum”. Maka beliau berkomentar, “Ia mendapat sepuluh pahala”. Lalu ada orang lain datang dan mengucapkan, “Assalamu’alaikum warahmatullah”. Beliau berkomentar, “Ia mendapat duapuluh pahala”. Kemudian datang orang ketiga dan mengucapkan, “Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh”. Maka beliau berkomentar, “Ia mendapat tiga puluh pahala”. HR. Tirmidziy (no. 2689) dan dinilai sahih oleh al-Albaniy.
Pesantren “Tunas Ilmu” Kedungwuluh Purbalingga, 10 Rabi’ul Awwal 1445 / 25 September 2023
Terinspirasi dari Fiqh al-Ad’iyyah wa al-Adzkâr karya Prof. Dr. Abdurrazzaq al-Badr (III/105-107).
Saat ini belum tersedia komentar.