DeRayKha Toko Pakaian Anak di Jakarta Pusat

Beranda » Blog » Aturan Saat Mimpi Baik

Aturan Saat Mimpi Baik

Diposting pada 26 Desember 2023 oleh Admin / Dilihat: 24 kali / Kategori:

Bunda, selamat datang dalam serial Fiqih Doa dan Dzikir di DeRayKha.com, tempatnya berbagi pengetahuan keislaman untuk keluarga harmonis. Pada edisi kali ini, kita akan membahas “Aturan Saat Mimpi Baik”. Mimpi merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari yang penuh misteri, dan Islam memberikan pedoman khusus terkait mimpi baik dan buruk.

Dalam artikel yang kami salin dari website resmi Pesantren Tunas Ilmu ini, mari kita jelajahi aturan-aturan yang harus diperhatikan ketika mengalami mimpi baik. Semoga informasi ini dapat menjadi panduan bagi kita dalam menjalani kehidupan sehari-hari sesuai dengan ajaran agama yang kita anut.

Serial Fiqih Doa dan Dzikir: Aturan Saat Mimpi Baik

Mimpi adalah suatu kejadian yang pernah atau sering dialami oleh rata-rata manusia saat mereka tidur. Jenisnya pun beragam. Ada mimpi baik, mimpi buruk dan adapula bunga tidur. Sayangnya walaupun kita kerap mengalaminya, belum banyak orang yang mengetahui aturan Islam terkait hal ini.

Sebagai agama yang sempurna, ajaran Islam ternyata juga memiliki aturan main terkait urusan mimpi. Mari kita menyimak hadits-hadits berikut ini:

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

«إِذَا رَأَى أَحَدُكُمْ رُؤْيَا يُحِبُّهَا، فَإِنَّمَا هِيَ مِنَ اللَّهِ، فَلْيَحْمَدِ اللَّهَ عَلَيْهَا وَلْيُحَدِّثْ بِهَا»

“Jika salah seorang dari kalian bermimpi melihat sesuatu yang disukainya, sungguh itu dari Allah. Maka hendaklah ia memuji Allah atas mimpi tersebut dan menceritakannya”. HR. Bukhari (no. 6985) dari Abu Sa’id al-Khudriy radhiyallahu ‘anhu.

Beliau juga menambahkan,

«الرُّؤْيَا الحَسَنَةُ مِنَ اللَّهِ، فَإِذَا رَأَى أَحَدُكُمْ مَا يُحِبُّ فَلاَ يُحَدِّثْ بِهِ إِلَّا مَنْ يُحِبُّ»

“Mimpi baik itu dari Allah. Barang siapa di antara kalian bermimpi baik, hendaklah ia tidak menceritakannya kecuali kepada orang yang dicintainya”. HR. Bukhari (no. 7044) dan Muslim (no. 2261) dari Abu Qatadah radhiyallahu ‘anhu.

Dari hadits di atas dan nas-nas lainnya, bisa disimpulkan bahwa aturan saat bermimpi baik adalah sebagai berikut:

Pertama: Senang dan Tidak Tertipu

Ketika bermimpi baik, seyogyanya muslim merasa senang dan bergembira. Namun ia tidak boleh tertipu dan besar kepala. Demikian arahan sebagian ulama salaf. Misalnya seseorang mimpi masuk surga. Maka mimpi ini harus menjadi motivasi untuk semakin giat beramal salih. Bukan malah sebaliknya, membuat malas beramal, dengan asumsi bahwa ia sudah pasti masuk surga.

Konon Ibn Sirin rahimahullah pernah ditanya tentang takwil seratus mimpi. Semuanya tidak ada yang dijawabnya. Namun beliau hanya berkata, “Bertakwalah kepada Allah. Jalankanlah kebaikan. Sungguh apa yang kau lihat dalam mimpimu tidak akan membahayakanmu”.

Kedua: Memuji Allah

Sebab mimpi baik tersebut merupakan karunia dari Allah ta’ala. Maka sangat wajar bila kita bersyukur kepada-Nya atas karunia mimpi yang menyenangkan itu. Datangnya mimpi itu bisa tujuannya adalah memberikan kabar gembira atas kebaikan yang akan didapatkan, atau peringatan dari keburukan yang mungkin bisa menimpanya, atau arahan untuk memilih langkah yang semestinya diambil saat ia butuh mengambil keputusan.

Ketiga: Menceritakannya kepada orang yang baik

Ketika bermimpi baik, seyogyanya muslim menceritakan mimpi tersebut kepada orang-orang baik. Yaitu mereka yang telah dikenalnya biasa saling memotivasi dan membantu dalam kebaikan. Sehingga mimpi baik itu menjadi sebab bertambahnya kebaikan dan istiqamah dalam menjalankannya.

Keempat: Tidak menceritakannya kepada orang yang tidak baik

Saat ingin menceritakan mimpi baik tersebut, seharusnya muslim tidak sembarangan dalam memilih orang yang akan diceritainya. Supaya tidak mengakibatkan hal-hal yang tak diinginkan. Seperti munculnya hasad, iri, dengki dan yang semisal.

Pesantren “Tunas Ilmu” Kedungwuluh Purbalingga, 30 Dzulqa’dah 1444 / 19 Juni 2023

Disusun oleh Abdullah Zaen dari berbagai referensi antara lain: Fiqh al-Ad’iyyah wa al-Adzkâr karya Prof. Dr. Abdurrazzaq al-Badr (III/92-94), الفرق بين الحلم والرؤيا ، وهل هناك رؤى تحذيرية ؟ – الإسلام سؤال وجواب (islamqa.info) dan lainnya .

Tags: , , , ,

Bagikan ke

Aturan Saat Mimpi Baik

Saat ini belum tersedia komentar.

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

Aturan Saat Mimpi Baik

Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: