Sejauh apapun kita melangkah, ada saatnya umur kita berakhir. Suatu hari nanti Allah akan mengirimkan malaikat pencabut nyawa untuk mengakhiri hidup kita di dunia. Saat itu tangis haru kehilangan akan pecah dari orang-orang yang mencintai kita. Namun, sebesar apapun kecintaan mereka kepada kita, tetap saja mereka tidak akan mau menemani kita di liang kubur. Tinggallah kita dalam kesendirian di sebuah ruang sempit nan pengap, ditemani hewan-hewan tanah. Amalan terputus dan kesempatan menambah pahala telah pupus.
Tetapi, terimalah kabar gembira…
Wahai para orang tua yang salih, yang semasa hidupnya tak pernah lekang untuk mendidik anaknya hingga tumbuh menjadi generasi yang salih. Bergembiralah, bahwa pahala akan terus mengalir ke tabunganmu, walaupun jasadmu telah lapuk dimakan tanah. Kuburanmu akan terasa lapang dan terang benderang.
Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam bersabda,
“إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثَةٍ؛ إِلاَّ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ“.
“Jika manusia mati, maka terputuslah amalannya kecuali tiga. (1) Sedekah jariyah, (2) Ilmu yang bermanfaat dan (3) Anak salih yang mendoakannya”. HR. Muslim dari Abu Hurairah.
Setiap anak melakukan ibadah dan kebajikan, akan selalu mengalir pahala untukmu. Sebab engkaulah yang mengajarkan kebaikan tersebut padanya. Nabiyullah shallallahu’alaihiwasallam bertutur,
“مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ“.
“Barang siapa menunjukkan kepada kebaikan, maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang melakukannya”. HR. Muslim dari Abu Mas’ud al-Anshary.
Bukan hanya itu, namun juga doa anak salih hasil jerih payahmu akan mengangkat derajatmu di surga. Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam menjelaskan,
“إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ لَيَرْفَعُ الدَّرَجَةَ لِلْعَبْدِ الصَّالِحِ فِي الْجَنَّةِ، فَيَقُولُ: “يَا رَبِّ، أَنَّى لِي هَذِهِ؟“ فَيَقُولُ: “بِاسْتِغْفَارِ وَلَدِكَ لَكَ“.
“Sesungguhnya Allah ‘azza wa jalla akan mengangkat derajat hamba yang salih di surga. Ia bertanya, “Wahai Rabbi, apakah yang membuatku (menempati derajat ini?)”. Dia menjawab, “Lantaran doa anakmu yang memohonkan ampunan untukmu”. HR. Ahmad dari Abu Hurairah dan dinilai hasan oleh al-Albany.
Engkaupun akan kembali bersua dan berkumpul dengan mereka di negeri keabadian yang penuh kenikmatan. Di surga ‘Adn! Allah ta’ala berfirman,
“جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ وَالْمَلَائِكَةُ يَدْخُلُونَ عَلَيْهِمْ مِنْ كُلِّ بَابٍ“
Artinya: “(Yaitu) surga-surga ‘Adn, mereka masuk ke dalamnya bersama dengan orang yang salih dari nenek moyangnya, pasangan-pasangannya dan keturunannya. Sedangkan para malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu”. QS. Ar-Ra’du (13): 23.
Selamat menyambut kabar gembira tersebut, wahai para orang tua salih yang memiliki anak salih-salihah!
@ Pesantren “Tunas Ilmu” Kedungwuluh Purbalingga,29 Rabi’uts Tsani 1434 / 11 Maret 2013
Saat ini belum tersedia komentar.